Senin, 26 Desember 2011


1.       Pengertian Anggaran
a.       Glenn A. Welsch
Anggaran adalah suatu bentuk statement dari suatu rencana dalam kebijaksanaan manajemen yang di pakai dari suatu periode tertentu sebagai petunjuk (blue print)
b.      Imam Bukari (buku ADM Negara)
Anggaran adalah kompas yang menunjukkan arah yang harus di anut oleh pemerintah di dalam menjalankan adm keuangan dan sekaligus merupakan roda yang dapat mengrmudikan arah itu.
c.       J. Burkhead dan J. Winer
Anggaran adalah pengeluaran dan penerimaan negara untuk tahun mendatang dan harus di hubungkan dengan rencana dan proyek-proyek untuk jangka waktu yang lebih lama.


Manajemen Perlengkapan
1.       Pengertian
Ø  Rangakaian kegiatan yang meliputi pencatatan, pendaftaran dan pembukuan serta pelaporan peralatan medis dan non medis milik Negara yang berasal/ dibeli yang bersumber untuk seluruhnya atau sebagian dari APBN atau dana di luar APBN yang di kuasai departemen, lembaga-lembaga Negara, lembaga non departemen baik dalam maupun luar negri.
Ø  Peralatan medis dan non medis adalah bagian dari kekayaan Negara yang terdiri dari satuan-satuan tertentu yang dapat di hitung, di ukur, di timbang dan di nilai kecuali uang.
2.       Tujuan
v  Umum
Terselenggaranya administrasi peralatan medis dan non medis yang ada di puskesmas dengan tertib, baik dan benar sesuai dengan peraturan per undang-undangan yang berlaku.
v  Khusus
·         Adanya catatan yang tertib dan benar atas semua peralatan medis dan non medis yang di terima oleh puskesmas
·         Adanya catatan yang tertib dan benar atas semua peralatan medis dan non medis yang di keluarkan dan penggunaan oleh puskesmas
·         Adanya bukti-bukti penerimaan dan pengeluaran peralatan medis dan non medis di puskesmas
·         Adanya pengawasan yang baik dari pimpinan puskesmas terhadap staf pengelola barang
·         Adanya pelaporan secara tertib dan benar tentang pengeluaran barang puskesmas secara periodic
3.       Manfaat
-          Menyediakan data bagi perencanaan dan penentuan kebutuhan barang
-          Memberikan informasi sebagai bahan pengarahan dalam pengadaan barang
-          Memberikan pedoman dalam rangka pendistribusian barang
-          Memberi petunjuk dalam rangka pemeliharaan barang
-          Menyediakan data bagi penentuan penghapusan barang
-          Mempermudah pengendalian dan pengawasan
4.       Barang bergerak dan tidak bergerak
v  Barang Bergerak
Yaitu barang yang merupakan bagian dari milik atau kekayaan Negara yang menurut sifat dan penggunaannya dapat di pindahkan.
Contoh : alat kantor, alat pengangkutan.
v  Barang tidak bergerak
Barang yang merupakan bagian dari milik atau kekeyaan Negara yang menurut sifat dan penggunaannya tidak dapat di pindahkan atau menurut UU yang berlaku di tetapkan sebagai brang yang tidak bergerak antara lain tanah, bangunan, dermaga, landasan, kapal yang berbobot mati 150 ton.

Penyimpanan adalah suatu ruangan atau tempat penyimpanan baik yang tertutup maupun yang khusus di pakai untuk penyimpanan barang persediaan dan di tempat tersebut tidak untuk umum.

Sabtu, 10 Desember 2011

status gizi

Status gizi adalah tingkat keseimbangan antara konsumsi dan penyerapan zat
gizi  dan  penggunaan  zat-zat  gizi  tersebut,  atau  keadaan  fisiologik  akibat  dari
tersedianya  zat  gizi  dalam  seluler  tubuh  (Supariasa,  2002),  sedangkan  menurut
Soekirman  (2000),  status  gizi  adalah  keadaan  kesehatan  fisik  seseorang  atau
sekelompok  orang  yang  ditentukan  dengan  salah  satu  atau  kombinasi  dari  ukuran-ukuran gizi tertentu.
2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi
Status  gizi  seorang  anak  pada  umumnya  dipengaruhi  oleh  faktor-faktor
sebagai berikut (Soekirman, 2000):
a. Penyebab  Langsung,  yaitu  makanan  anak  dan  penyakit  infeksi  yang  mungkin
diderita  anak.  Anak  yang  mendapat  makanan  yang  cukup  baik  tetapi  sering
diserang penyakit infeksi dapat berpengaruh terhadap status gizinya. Begitu juga
sebaliknya  anak  yang  makananya  tidak  cukup  baik,  daya  tahan  tubuhnya  pasti
lemah dan akhirnya mempengaruhi status gizinya.
b. Penyebab tidak langsung, yang terdiri dari:
a. Ketahanan pangan di keluarga, terkait dengan ketersediaan pangan (baik dari
hasil produksi sendiri maupun dari pasar atau sumber lain), harga pangan dan
daya beli keluarga, serta pengetahuan tentang gizi dan kesehatan.

Senin, 28 November 2011

Hiperemesis Gravidarum


Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering terjadi pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula terjadi setiap saat dan malam hari. Gejala ini terjadi kira-kira 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung sekitar 10 minggu. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormone estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan diri dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan sehari-hari menjadi tergangggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan inlah yang disebut hiperemesis gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringannya penyakit.


A. Etiologi
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui dengan pasti. Tetapi ada beberapa factor predisposisi dan factor lain yang ditemukan antara lain :
a.             Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, molahidatidosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang tinggi pada molahidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan bahwa factor hormone memegang peranan karena pada kedua keadaan tersebut hormone HCG dibentuk berlebihan.
b.            Masuknya villi khorialis dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolic akibat kehamilan serta resistensi yang menurun dari pihak ibu terhadap perubahan ini merupakan factor organic.
c.             Alergi, sebagai salah satu respon dari jaringan ibu terhadap anak, juga disebut sebagai salah satu factor organic.
d.            Faktor psikologik memegang peranan penting pada penyakit ini, rumah tangga yang retak, kehilangan pekerjaan, takut terhadap kehamilan dan persalinan serta takut dengan tanggung jawab sebagai ibu , dapat menyebabkan konflik mental yang dapat memperberat mual dan muntah.

 B. Patologi
a.             Hati, pada hiperemesis gravidarum tanpa komplikasi hanya ditemukan degenerasi lemak tanpa nekrosis. Kelainan lemak ini tidak menyebabkan kematian dan dianggap sebagai akibat muntah yang terus-menerus.
b.            Jantung, jantung menjadi lebih kecil dan beratnya atrifi. Kadang-kadan ditemukan perdarahan sub-endokardial.
c.             Otak, ditemukan bercak-bercak perdarahan padaotak dan dilatasi kapiler dan perdarahan kecil-kecil di daerah korpora mamilaria verntrikel ketiga dan keempat.
d.            Ginjal, ginjal tampak pucat dan degenerasi lemak ditemukan pada tubuli kontorti.

C. Gejala dan Tanda
            Hiperemesis gravidarum menurut berat ringannya gejala dapat dibagi dalam 3 tingkatan yaitu :
a.       Tingkatan I : muntah terus-menerus yang mempengaruhi keadaan umum penderita, ibu merasa lemah, nafsu makan tidak ada, berat badan menurun dan merasa nyeri pada epigastrium. Nadi meningkat menjadi 100 kali/menit, tekanan darah systole menurun, turgor kulit berkurang, lidah kering dan mata cekung.
b.      Tingkatan II : Penderita tampak lebih lemah dan apatis, turgor kulit lebih berkurang, lebih mongering dan nampak kotor, nadi lemah dan cepat, suhu kadang-kadang naik dan mata sedikit ikterus. Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tensi turun, hemokonsentrasi, oligouria dan konstipasi. Aseton dapat tercium dalam hawa pernapasan dan dapat pula ditemukan dalam urin.
c.       Tingat III : keadaan umum lebih parah, muntah terhenti, kesadaran menurun dari somnolen sampai koma, nadi lemah dan cepat, suhu meningkat, tensi menurun. Komplikasi fatal terjadi pada susunan syaraf yang dikenal sebagai ensefalopati Wernicke dengan gejala : nistagmus, diplopia dan perubahan mental. Keadaan ini adalah akibat sangat kekurangan zat makanan, termasuk vitamin B kompleks. Timbulnya ikterus menunjukkan adanya payah hati.

D. Penanganan

a.      Penanganan non medis :
v  Memberikan keyakinan mual dan kadang-kadang muntah merupakan gejala yang fisiologik pada kehamilan muda dan akan hilang pada kehamilan 4 bulan.
v  Menganjurkan untuk mrngubah pola makan menjadi porsi kecil tapi sering.
v  Waktu bangun pagi jangan segera turun dari tempat tidur tetapi dianjurkan untuk makan roti kering atau biscuit dengan teh hangat.
v  Hindarkan makanan yang berminyak dan berlemak.
v  Makanan disajikan dalam keadaan panas atau sangat dingin.
v  Defekasi yang teratur
v  Menghindari kekurangan karbohidrat dengan mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula.

b.      Penanganan medis
v  Obat- obatan, Sedativa yang sering diberikan adalah Phenobarbital, vitamin yang dianjurkan adalah vitamin B1 dan B6. Antihistaminika seperti dramamin, dan avomin. Pada keadaan berat diberikan antiemetik seperti disklomin hidrokhloride atau khlorpromasin.
v  Isolasi, penderita disendirikan dalam kamar yang tenang, cerah, peredaran udara bai. Catat cairan yang kelua. Tidak diberikan makanan/minuman selama 24 jam.
v  Terapi psikologik
v  Cairan parenteral, berikan cairan parenteral yang cukup elektrolit, karbohidrat dan protein dengan glukosa 5 % dalam cairan garam fisiologik sebanyak 2-3 liter sehari. Bila perlu dapat ditambah kalium dan vitamin, khususnya vitamin B kompleks dan vitamin C dan bila ada kekurangan protein dapat diberikan asam amino secara iv.